Senin, 21 November 2016

Arsitektur DBMS Enterprise

Arsitektur DBMS Entrerprise
Nama : Erna Nurjanah
Kelas : XII - Rekayasa Perangkat Lunak 2

1. Komponen Arsitektur DBMS Enterprise

 Data Dictionary adalah sebuah repository yang menyimpan data definition dan deskripsi dari struktur data didalam database.
 DBMS Utilities adalah program yang memungkinkan user mengelola data dengan cara create, edit, delete data dan file. Di dalamnya termasuk data recovery dan back up.
 Report Generator adalah program untuk menghasilkan laporan yang berasal dari data yang disimpan.

2. Struktur Memori Arsitektur DBMS Enterprise

 Struktur Hirarki digunakan dalam DBMS mainframe awal. Hubungan records bentuk model treelike. Struktur ini sederhana namun nonflexibel karena hubungan terbatas pada hubungan satu ke banyak IBM sistem IMS dan mobile RDM adalah contoh sistem basis data hirarki dengan beberapa hirarki atas data yang sama. Struktur ini digunakan juga untuk menyimpan informasi geografis dari sistem file.
 Struktur Jaringan terdiri dari hubungan yang lebih kompleks dengan banyak catatan dari akses mengikuti salah satu dari beberapa jalan.
 Struktur Relasional adalah yang paling umum digunakan saat ini. Digunakan oleh mainframe, midrange, dan sistem komputer mikro. Menggunakan dua dimensi baris dan kolom untuk menyimpan data.  Struktur Multidimensi struktur ini menampilkan tampilan spreadsheet seperti data dan mudah untuk mempertahankan karena catatan disimpan sebagai atribut fundamental.

3. Proses-Proses DBMS Enterprise a. Mendefinisikan Kebutuhan (Requirements Definition) Tujuannya : Untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan data yang dibutuhkan oleh user dalam sebuah organisasi. Penjabarannya adalah : 1. Mendefinisikan Kebutuhan Data -Pengumpulan Informasi -Domain Constraint -Refrensial Integrity -Other Business Rules 2. Menentukan Ruang Lingkup 3. Pemilihan Metodologi -Mengidentifikasi User Views -Model Data Struktur -Model Database Contraint b. Rancangan Konseptual (Conceptual Design) Tujuannya : Untuk membuat sebuah model data konseptual (arsitektur informasi) yang akan mendukung perbedaan kebutuhan iinformasi dari beberapa user dalam sebuah organisasi. c. Rancangan Implementasi (Implementation Design)
       Tujuannya : Untuk memetakan model data logis (logical data model) ke dalam sebuah skema yang dapat diproses oleh DBMS tertentu melalui transformasi ERD ke relasi. d. Rancangan Fisik (Physical Design) Pada tahap terakhir ini, logical database structured (normalized relation, trees, network, dll) dipetakan menjadi physical storage structure seperti file dan tabel. Rancangannya Seperti : -Model detail oleh Database Specialists -Diagram Entity-Relationship -Normalisasi -Spesifikasi hardware/software e. Langkah perbaikan (Stepwise Refinement) Keseluruhan proses perancangan pada perancangan database harus dipandang sebagai satu langkah perbaikan, di mana perancangan pada setiap tahapan diperbaiki secara progresif melalui perulangan (iteration). Langkah perbaikan harus dilakukan pada bagian akhir setiap tahapan sebelum melangkah ke tahapan berikutnya.
Integrity Constraint pada Basis Data
       Salah satu fungsi dari Database Management System (DBMS) adalah integrity services, yakni memastikan baik data di dalam basis data maupun pengubahan data selalu memenuhi aturan. Integritas basis data berkaitan dengan kebenaran dan konsistensi dari data yang disimpan, dimana berkaitan dengan constraint yang merupakan aturan didalam basis data yang tidak dapat dilanggar (Connolly, 2010: 103).

Fungsi integrity constraint menurut Connolly (2010) yakni memastikan data adalah akurat. Terdapat 5 integrity constraint antara lain (Connolly, 2010: 231):

(1) Required data Misalnya tanggal di tabel Transaksi dan nama di tabel Produk pada gambar 1 harus ada nilainya, jadi keduanya merupakan required data, atau dengan kata lain kedua atribut tersebut tidak diijinkan bernilai null.

(2) Domain constraints Merupakan sekumpulan nilai yang diijinkan untuk sebuah atau banyak atribut. Misalnya Kode Produk di tabel Produk dan Detail Transaksi pada gambar 1 harus diawali oleh sebuah huruf P capital dan diikuti oleh 3 karakter angka(0-9), yakni dengan range P001-P999.

(3) Entity integrity Aturan ini diterapkan untuk primary key dari sebuah tabel, yakni atribut yang merupakan primary key tidak boleh bernilai null. Sebuah primary key merupakan minimal identifier yang digunakan untuk mengidentifikasi data secara unik, artinya tidak ada subset dari primary key yang cukup untuk identifikasi sebuah data secara unik. Misalnya tabel DetailTransaksi yang ditunjukkan pada gambar 1. Tabel DetailTransaksi memiliki composite key (memiliki lebih dari 1 atribut sebagai primary key) antara lain KodeTransaksi dan KodeProduk, dimana 1 KodeTransaksi bisa terdiri dari banyak
KodeProduk dan 1 KodeProduk dapatdibeli di banyak KodeTransaksi. Penerapan entity integrity pada tabel DetailTransaksi yakni saat memasukkan sebuah data baru maka tidak diijinkan memberikan nilai null baik untuk atribut KodeTransaksi dan KodeProduk, serta keunikan sebuah data merupakan kombinasi dari kedua nilai atribut primary key (KodeTransaksi dan KodeProduk).

(4) Referential integrity Aturan ini diterapkan untuk foreign key, yakni jika terdapat sebuah foreign key disebuah tabel maka nilai dari foreign key harus sesuai dengan nilai candidate key dari tabel yang diacu oleh foreign key atau bernilai null (jika atribut foreign key bukan required data). Berdasarkan gambar 1, tabel DetailTransaksi memiliki 2 foreign key antara lain KodeTransaksi yang mengacu pada KodeTransaksi dari tabelTransaksi dan KodeProduk yang mengacu pada KodeProduk dari tabel Produk. Sehingga atribut foreign key pada tabel DetailTransaksi harus sesuai dengan nilai atribut yang diacu, namun tidak boleh bernilai null karena keduanya merupakan primary key seperti yang telah dijelaskan pada poin sebelumnya.

(5) General constraints Merupakan aturan tambahan yang dispesifikasikan oleh pengguna atau administrator basis data untuk mendefinisikan batasan dari perusahaan. Misalnya sebuah cabang hanya boleh memiliki maksimum 20 karyawan, sehingga setiap karyawan baru yang akan ditempatkan di sebuah cabang maka dilakukan pengecekan apakah jumlah karyawan di cabang tersebut sudah mencapai 20 orang. Jika sudah terdapat 20 orang karyawan pada cabang tersebut, maka penempatannya tidak dapat di cabang tersebut atau karyawan baru bisa ditempatkan di cabang tersebut jika cabang tersebut belum memiliki 20 orang karyawan.

1 komentar:

  1. Tip-Edge Razor with Flat Rate Tip-Edge Razor (Thrilling)
    Tip-Edge titanium cost Razor titanium knee replacement with Flat Rate Tip-Edge Razor (Thrilling) · Product Details. The tip-edge is a titanium quartz crystal graphite titanium gr 2 material that is suitable for shaving faces, how to get titanium white octane

    BalasHapus